Cerita Pengalaman "KEMAH PERTAMAKU"

Share:
Kemah Pertamaku

Hasil gambar untuk camping

Pada saat itu hari jum’at,seperti biasa setiap pukul 14:00 siang aku berada di sekolahku SMP N 1 Seyegan dalam rangka kegiatan pramuka yang diwajibkan bagi semua kelas tujuh, pada waktu itu ketika sedang melakukan apel pembukaan,pembina pramuka kami memberitahukan kepada kami bahwa akan ada kemah di bulan Mei ini,aku sangat senang mendengarnya karena belum pernah aku mengikuti kegiatan kemah semasa hidupku.
Setelah pulang dari pramuka,aku menceritakan semuanya kepada ibu.’’Bu tadi sewaktu pramuka pembina memberitahukan jika tanggal 16 Mei nanti akan diadakan kegiatan perkemahan,apa aku boleh mengikutinya?’’tanyaku kepada ibu.’’Tentu saja boleh,sewaktu SD kan kamu belum pernah mengikuti perkemahan.Jadi kesempatan ini jangan kamu sia-siakan,melalui kegiatan kemah kamu juga bisa melatih kemandirianmu,’’jawab ibu menyetujui aku untuk ikut kegiatan kemah tersebut.
Hari jum’at selanjutnya materi pramukanya adalah persiapan kemah,para pembina memberitahukan mengenai peralatan apa saja yang akan kami bawa pada saat kemah nanti,peralatanya berupa barang pribadi dan barang kelompok,barang kelompok yaitu barang yang akan digunakan oleh seluruh anggota kelompok seperti tenda,tikar,alat memesak,terpal,dan lain-lain.Sedangkan barang pribadi yaitu barang yang sekiranya kita butuhkan untuk diri kita sendiri seperti baju,obat,makanan kecil,dan lain-lain.Aku dan kelompokku yang bernama regu bougenville akhirnya mencari tempat untuk berdiskusi mengenai pembagian barang yang akan dibawa.Dan setelah berdiskusi aku mendapat bagian untuk membawa tikar dan peralatan masak.
Pagi hari yang cerah tanggal 16 Mei 2015 aku dan teman-teman berkumpul disekolah sebelum ke perkemahan.Sebelum berangkat kami dikumpulkan oleh pembina dalam suatu barisan,kami diberitahukan untuk menjaga sikap dengan warga di sekitar dan menjaga nama baik sekolah.Tak lama kemudian kendaraan yang akan mengantarkan ke perkemahan sudah datang,yaitu sebuah bus yang tidak terlalu luas.Setelah berdoa kami naik kedalam bus,walaupun sedikit berdesakan kami tetap semangat.Dan barang-barang kami diangkut khusus menggunakan truk.
Setelah sudah lengkap semua kami berangkat ke Bumi Perkemahan Dolan Deso Boro,Kalibawang Kulon Progo.Ketika sudah akan sampai di perkemahan,udara sejuk dan pemandangan perbukitan membentang luas dengan indah mulai terasa.Setelah menempuh perjalanan yang lumayan melelahkan kami sampai di tempat perkemahan.Setelah itu kami menurunkan barang dan beristirahat di salah satu pendopo.
Setelah itu kami mulai mendirikan tenda,reguku sedikit kesulitan saat mendirikannya karena memang tidak mudah untuk mendirikannya.Dengan dibantu oleh para dewan penggalang,akhirnya tenda kami dapat berdiri.Tenda kami lebih luas dibanding dengan regu yang lainnya karena tenda kami berada dipaling pojok.Setelah beristirahat sebentar kami disuruh untuk berkumpul melakukan apel pembukaan dan pelepasan burung merpati tiap masing-masing regu.’’Coba perhatikan,satu anak baris paling belakang tiap masing-masing regu diharap kembali ke tenda untuk merapikan tenda,karena sehabis ini akan dilakukan penilaian kebersihan dan kerapian tenda,’’kata salah satu pembina.Mendengar perkataan itu aku sedikit kesal karena saat itu aku baris di paling belakang,dan dengan perasaan yang tidak ikhlas aku kembali ke tenda untuk merapikannya sendirian.’’Ya ampun ini tenda atau kapal pecah,kok barang-barang berantakan dimana-mana,’’gumanku saat sampai ditenda.Aku baru sadar kalau keadaan tendaku masih berantakan karena aku dan reguku tadi fokus mendirikan tenda dan gapura yang tidak selesai-selesai sehingga membuat kami tidak sempat untuk membereskan tenda.Alhasil akupun harus membereskannya sendirian,sedangkan anggota reguku yang lain mengikuti apel pembukaan perkemahan.
Kegiatan demi kegiatan hari pertama aku lalui bersama reguku dengan semangat.Pada hari kedua berkemah,kami lalu mandi dan sholat shubuh berjamaah dipendopo.Setelah itu lalu senam pagi dan makan pagi lalu dilanjutkan dengan apel pagi dan persiapan untuk jelajah alam.Saat jelajah alam aku tidak begitu bersemangat karena cuaca hari itu panas yang membuatku pusing dan reguku yang ikut jelajah alam tidak lengkap.Namun saat perjalanan dan mulai memasuki area perbukitan yang masih benar-benar alami aku mulai bersemangat kembali,karena ditempat itu aku merasakan ketenangan karena pemandangannya begitu indah dan mampu menggantikan rasa kekecewaanku.Jalan yang kami lalui saat jelajah alam cukup terjal namun pemandangan yang indah dengan tebing-tebing tinggi yang ditumbuhi pepohonan lebat disekelilingnya membuat perjalan yang melelahkan tak terasa.Dan akhirnya kamipun tiba ke tempat perkemahan kembali.Saat sore tiba kami diajak untuk halang rintang,saat halang rintang banyak kejadian lucu yang kami rasakan mulai dari beberapa temanku yang jatuh dengan lucu dan lainnya.Setelah mencoba beberapa permainan halang rintang kami lalu diajak untuk bermain halang rintang yang berada diatas kolam lumpur.Awalnya aku tidak mau untuk ikut menyeburkan diri ke lumpur namun karena didorong oleh temanku akhirnya akupun malah jadi keasyikan bermain halang rintang di kolam lumpur tersebut.Setelah beberapa saat kamipun diajak untuk turun kesebuah sungai yang masih bersih untuk membersihkan diri dari lumpur,namun sayangnya saat itu sungainya sedikit kering.Setelah membersihkan diri di sungai ternyata kulitku menjadi gatal-gatal.
Setelah membersihkan diri kami kembali ke tenda untuk beristirahat.Dan malam harinya dilaksanakan acara  upacara api unggun dan dilanjutkan dengan lomba pentas seni dari masing-masing regu.Setelah acara tersebut selesai kamipun kembali ketenda untuk beristirahat.Saat tidur ada kejadian lucu di dalam tenda yaitu aku dan teman-temanku terbangun karena salah satu anggota regu yang bernama Dinda heboh sendiri mencari barangnya yang hilang.’’Ayo cepat segera tidur dan jangan berisik,besok kalian harus bangun pagi-pagi sekali,’’ ucap guruku yang memarahi dari luar tenda sembari memukul tendaku.Mendengar suara guruku tersebut aku dan anggota regu lainnya langsung pura-pura tidur dan saat pembina pergi aku dan temanku tertawa karena melihat tingkah lucu yang baru saja kami lakukan.Akhirnya kamipun melanjutkan tidur,walau terdengar suara berisik karena Dinda tidur sambil makan camilan.
Pukul 02:00 kami dibangunkan para dewan penggalang untuk mengikuti renungan malam.Saat itu para peserta kemah tidak bersemangat karena udara masih sangat dingin dan masih mengantuk.Saat itu para peserta disuruh untuk menutup matanya menggunakan dasi dan sama sekali tidak boleh membukanya saat kegiatan berlangsung.Aku dan para peserta kemah lainnya disuruh untuk bergandengan tangan dan mengikuti perjalanan yang cukup membingungkan karena saat itu masih pagi sekali dan mata juga ditutup.Kami tidak tahu kami berjalan ke arah mana,karena yang aku rasakan saat itu tidak mengenakkan karena saat itu tidak menggunakan sepatu dan melewati kerikil-kerikil kecil dan kubangan lumpur.Setelah itu kami dikumpulkan dalam suatu lingkaran dan masih dalam keadaan mata tertutup,Disitu kami disadarkan melalui perkataan-perkataan yang menyentuh yang intinya untuk merubah kita menjadi pribadi yang lebh baik dan dibacakan sebuah puisi yang menceritakan tentang keluarga.Aku dan peserta kemah lainnya pun tidak bisa menahan air mata,kami menangis tersedu-sedu teringat kesalahan yang telah kami perbuat kepada keluarga.Saat acara renungan itu hati kami benar-benar terbuka.
Setelah acara renungan kami kembali ke tenda untuk membersihkan diri.Aku pun bergegas ke kamar mandi untuk mandi pagi,namun tidak kusangka saat akan ke kamar mandi dan melewati semak belukar aku terjatuh disebuah lubang,aku tidak tahu kalau disitu terdapat lubang karena hari masih gelap dan parahnya saat itu aku bersama Lia dan dia hanya tertawa dan meninggalkanku saat aku terjatuh.Setelah mandi akupun mengikuti shalat shubuh berjama’ah dan setelah itu melakukan apel pagi dan kembali ke tenda ternyata saat aku terjatuh meninggalkan memar yang cukup sakit dan aku baru tahu itu.Setelah makan pagi kami pun mengemasi barang-barang kami dan membongkar tenda dan ketika membongkar tenda ternyata dibawah terpal untuk aku tidur terdapat cacing yang cukup besar,seketika akupun kaget karena aku takut dengan binatang cacing.Saat berkemas ternyata celana panjangku hilang entah dibawa siapa.Setelah selesai berkemas kami melakukan upacara penutupan dan itu adalah pertanda perkemahan telah usai.Kami pun bersiap-siap untuk bergegas untuk kembali ke SMP N 1 Seyegan.
Sampai dirumah aku rindu suasana saat berkemah,aku ingin berkemah lagi karena banyak pengalaman yang belum pernah kutemui selama hidupku.Walaupun sangat melelahkan namun rasa untuk berkemah kembali tetap ada.Dan tidak akan kulupakan pengalaman berkemah pertamaku ini.



2 comments: